Setetes embun di pagi hari jatuh di atas bunga melati. Di bulan suci ini, inilah waktunya untuk memperbaiki diri. Marhaban ya Ramadhan. Selamat menunaikan ibadah puasa
Waspada!!!Jambret Mulai Beraksi Menjelang Hari Raya
Kesugihan , KCNews- Aksi kriminalitas kembali terjadi. Kali ini 1 orang pelaku jambret mengendarai motor Revo hitam hijau nekat jambret di sekitar Jalan Diponegoro Desa Kuripan Kecamatan Kesugihan Senin (27/5/2019) pukul 14.20 Wib. Seorang ibu beserta anaknya warga Jalan Mawar Kuripan Induk Kesugihan, Sriyati (35) menjadi korban jambret. Saat kejadian korban usai berbelanja kebutuhan perlengkapan sekolah anak. "Ibu itu habis berbelanja kebutuhan sekolah anak, jadi yang kena jambret buku sekolah anak dan beberapa barang berharga" kata Riszka saksi mata kejadian. Korban telah melaporkan kejadian penjambretan tersebut kepada pihak Polsek Kesugihan. Dan berharap pelaku segera dapat ditemukan. Dengan semakin dekat hari Raya Lebaran, dihimbau untuk tetap waspada kepada para pengguna jalan. Khususnya terhadap aksi jambret yang mulai marak terjadi menjelang Lebaran. (Rzy/red)
KcNews, Cantelan- Sebuah rumah kosong di Jalan Raya Cantelan tepatnya di perempatan lampu lalu lintas Cantelan Slarang Kesugihan hangus terbakar. Minggu (19/05/19) Kejadian diperkirakan sekitar pukul 18.30 WIB dan baru padam satu jam kemudian. Petugas Damkar, Polsek Kesugihan langsung menuju ke TKP memadamkan kobaran api dibantu sejumlah warga. Penyebab kebakaran belum bisa dipastikan, masih dalam penyelidikan.
Karena mengingat rumah kosong tersebut bekas bengkel dan banyak barang material yang mudah terbakar api cepat membesar. Sampai berita ini diturunkan tidak ada korban jiwa, ditaksir kerugian mencapai jutaan rupiah (Rzy/red).
Gempa tektonik kembali mengguncang Pangandaran, Jawa Barat. Lindu yang terjadi pada pukul 08.51 WIB tadi terasa hingga ke Solo, Jawa Tengah. Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono menyebut bahwa gempa tektonik ini tepatnya mengguncang wilayah Samudra Hindia selatan Jawa.
"Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempa ini berkekuatan M 5,9 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M 5,6," ungkap Daryono melalui pesan singkat. Data dari BMKG menunjukkan, episenter gempa terletak pada koordinat 9,63 LS dan 108,51 BT. Tepatnya, lokasi tersebut berada di laut pada jarak 212 arah selatan Pangandaran dengan kedalaman 33 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa dangkal ini diakibatkan oleh adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia," kata Daryono. "Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme pergerakan turun dengan sedikit komponen mendatar (oblique normal fault)," paparnya. Daryono menuturkan, guncangan gempa ini dilaporkan dirasakan di beberapa daerah selatan Jawa, seperti Pangandaran, Kebumen, Tasikmalaya, Cilacap, Banyumas, Karangkates, Blitar, Tulungagung, dan Kediri dalam skala intensitas II-III MMI. Getaran gempa yang cukup kuat itu menyebabkan banyak orang panik dan keluar rumah. Sementara itu, warga di Banjarnegara, Bantul, dan Solo merasakan guncangan dalam skala intensitas II MMI. "Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa," ujar Daryono.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa tidak berpotensi tsunami," katanya. Pria kelahiran Semarang itu juga mengatakan bahwa hingga pukul 09.25 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 aktivitas gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan kecil. "Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," katanya. Sebagai informasi, wilayah selatan Cilacap-Pangandaran merupakan kawasan seismik aktif dan berpotensi terjadi gempa kuat. Baca juga: Gempa Hari Ini: 2 M 4,6 Getarkan Sulawesi "Berdasarkan catatan gempa pada katalog gempa BMKG, sejak 1940 di zona ini sudah terjadi gempa kuat sebanyak enam kali, yaitu pada 21 Maret 1940 (M 6.3), 7 September 1974 (M 6.5), 24 Juli 1979 (M 6.9), tsunami merusak 17 Juli 2006 (M 7.7), 3 Maret 2011 (M 6.7), dan 13 juni 2013 (M 6,7)," tutur Daryono. "Dengan memperhatikan tingginya potensi dan aktivitas kegempaan di wilayah ini, penting untuk terus digalakkan upaya mitigasi gempa bumi dan tsunami," katanya.
Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (UNUGHA) Cilacap Ulin Nuha, mengikuti audisi Aksi Indosiar yang di adakan di kampus unugha bulan lalu telah sukses 2 kali berhasil melewati audisi lainnya pada malam-malam sebelumnya. Dalang remaja asal Desa Karangrena, Kecamatan Maos, putra pasangan M Darto Wahab Noor dan Siti Wastiati ini sudah sangat familiar. Karena desanya dikenal dengan desa budaya. Keterampilan mendalang diperolehnya dari para tetangga yang kebanyakan merupakan seniman wayang kulit. Tampil di atas panggung sudah tidak asing lagi bagi mahasiwa semester 2 Jurusan Pendidikan Bimbingan Konseling Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali (Unugha) Cilacap ini. Pasalnya, sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) dia sudah mementaskan wayang kulit. “Saya ingin menghidupkan kembali khasanah budaya wayang kulit sebagai salah satu budaya adiluhung yang perlu dilestarikan, serta menjadikan wayang kulit sebagai media dakwah” Tuturnya. Dia sangat berharap masyarakat Cilacap mendukung aksinya di indosiar. Sehingga bisa menyampaikan kebaikan melalui dakwah, serta mengharumkan nama cilacap. Mahasiwa Jurusan Bimbingan Konseling di Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghozali (Unugha) Cilacap ini akan tampil kembali minggu (19/5) pukul 02.00 WIB dini hari. “Mohon doa restu dan dukungan khususnya kepada warga cilacap, dengan cara ketik AKSI(spasi)ULIN kirim ke 97288,” Tuturnya kembali. (Iman) Sumber : https://unugha.ac.id/ulin-nuha-akan-tampil-lagi-di-aksi-indosiar/
Kemunculan buaya
Nusakambangan belakangan menyita perhatian publik. Pasalnya, di
kawasan ini tak pernah sekali pun terdeteksi hewan purba selama belasan tahun.
Spekulasi pun
beredar. Sebagian menduga buaya itu bermigrasi ke kawasan ini dari sebuah
tempat. Bisa dari wilayah Kebumen atau Cilacap timur, maupun dari Pangandaran.
Sebabnya,
sebelum muncul buaya
Nusakambangan, di dua tempat ini terdeteksi munculnya buaya, dengan
ukuran yang hampir sama. Buaya Pantai Widarapayung dilaporkan nampak pada Maret
2019, adapun di Pangandaran, pada akhir April, atau sekitar tiga pekan sebelum
penampakan buaya di Nusakambangan.
Informasi yang
beredar, ada tujuh buaya di sekitar perairan Nusakambangan yang terlihat.
Anggota Masyarakat Mitra Polisi Hutan (MMP) Nusakambangan melaporkan ada
penampakan tujuh buaya di sisi barat Pulau Nusakambangan, yakni wilayah Laguna
Segara Anakan atau Kampung Laut.
Tetapi, penampakan tujuh buaya Nusakambangan
itu belum terkonfirmasi kebenarannya. Terlalu spekulatif untuk mempercayai
sebuah informasi hanya dari laporan lisan tanpa didukung data, misalnya foto
atau video.
Meski begitu, tak pelak informasi munculnya
tujuh buaya Nusakambangan ini pun memunculkan dugaan baru. Buaya-buaya itu
dilepas oleh pemiliknya, atau lepas dari penangkaran. Hanya saja, tak ada
penangkaran buaya yang dekat-dekat kawasan ini.
"Kalau yang tujuh buaya belum
terkonfirmasi. Kami fokus kepada buaya yang memang benar-benar sudah ada. Sudah
nampak disertai dengan bukti-bukti," ucap Koordinator Polisi Hutan BKSDA
wilayah Konservasi Resor Cilacap, Endi Suryo Heksianto, Selasa (14/5/2019).
Terlepas dari asal muasal buaya Nusakambangan, menilik ekosistem sekitar
Nusakambangan, sebenarnya kemunculan buaya tidaklah aneh. Terutama, bagi warga
di kawasan Kampung Laut, yang begitu mengenal Laguna Segara Anakan
Kawasan ini memang menjadi habitat buaya. Hutan mangrove atau
bakau dengan ekosistem air payaunya memang menjadi habitat yang sempurna untuk
perkembangbiakan buaya.
Apalagi, pada masa sebelum kerusakan
ekosistem, Laguna Segara Anakan memiliki kawasan sangat luas, kisaran 6.000
hektare lebih. Aktifitas manusia pun tak seramai saat ini. Daratan berlumpur,
air payau dan hutan bakaunya menjadi rumah raja air payau ini.
Makanya, ada sebuah tikungan sungai payau di
Laguna Segara Anakan yang diberi nama, Tikungan Buaya. Berdasar cerita turun
temurun, di sini lah, buaya-buaya itu tinggal.
Nun pada tahun 1999, atau 20 tahun lalu, enam
ekor buaya terdeteksi di kawasan laguna. Satu di antaranya, terjerat jaring
nelayan. Mati.
"Salah satunya masuk jaring, mati.
Terus batire ilang. Lah, saiki nongol maning. (Salah satu buaya masuk ke
jaring, mati. Terus temannya hilang. Lah sekarang kelihatan lagi)," ucap
Kustoro, warga Ujung Alang Kecamatan Kampung Laut, Cilacap.
Kustoro bercerita, ada sebuah kisah konflik
manusia dan buaya yang diceritakan secara turun temurun. Ini adalah kisah
Candra Pangin, tokoh masa lalu yang dipercaya adalah kakek buyut warga Kampung
Laut.
Cerita itu berlatar pada masa awal Laguna
Segara Anakan menjadi tempat tinggal manusia, ketika sampan-sampan kayu dan
rumah panggung baru terbangun di pinggiran laguna
Comeback
luar biasa dilakukan Liverpool ketika mereka sukses menghajar Barcelona 4-0
dalam laga leg kedua semifinal Liga Champions 2018-19 yang digelar di Anfield,
Rabu (8/5) dini hari WIB.
Tampil tanpa Mohamed Salah dan Roberto Firmino ternyata tak
melemahkan Liverpool. Dua gol dari Divock Origi dan Georginio Wijnaldum sukses
mengantar The Reds mengandaskan Barca.
Hasil ini pun membuat Liverpool berhak lolos ke partai final
berkat kemenangan agregat 4-3 setelah di laga leg pertama Barca menang 3-0. Di
final, Liverpool bakal menghadapi pemenang laga Ajax Amsterdam vs Tottenham.
Babak Pertama
Seperti bisa diprediksi, Liverpool mencoba langsung tancap gas
sejak kick-off. Hasilnya pun sudah didapat ketika laga baru berjalan tujuh
menit. Usaha Jordan Henderson masih bisa dimentahkan Marc-Andre Ter Stegen,
tapi bola rebound sukses dicocor Origi menjadi gol.
Barca pun berusaha memberikan balasan instan. Sayang peluang
Lionel Messi dan Philippe Coutinho masih bisa digagalkan Alisson yang tampil
brilian di awal babak pertama.
Liverpool memperoleh peluang untuk menggandakan keunggulan di
menit ke-24. Andy Robertson yang memiliki ruang tembak cukup terbuka mencoba
mengancam Ter Stegen. Namun usahanya masih gagal berbuah gol.
Jelang babak pertama usai, Barca mendapat dua peluang emas untuk
menyamakan kedudukan. Namun lagi-lagi upaya mereka belum membuahkan hasil. Skor
1-0 untuk keunggulan Liverpool pun bertahan hingga turun minum.
Babak Kedua
Kembali dari kamar ganti, Jurgen Klopp terpaksa menarik keluar
Robertson yang mengalami cedera di akhir babak pertama. Ia digantikan
Wijnaldum. Milner pun bergeser menempati pos bek kiri.
Masuknya Wijnaldum ternyata menjadi berkah bagi Liverpool.
Gelandang asal Belanda itu mencetak dua gol dalam kurun waktu hanya dua menit!
Skor pun kini imbang 3-3. Luar biasa.
Situasi ini membuat Ernesto Valverde melakukan perubahan
strategi dengan menarik keluar Coutinho untuk digantikan Nelson Semedo. Namun
Barca tetap kesulitan membongkar pertahanan Liverpool.
Anfield bergemuruh ketika Origi mencetak gol keduanya di menit
ke-79 sekaligus membawa Liverpool membalikkan keadaan agregat menjadi 4-3.
Trent Alexander-Arnold dengan cerdik mengambil sepak pojok ketika para pemain
Barca masih belum siap. Origi pun dengan mudah meneruskan bola menjadi gol.
Barca wajib mencetak satu gol untuk membuat mereka lolos ke
final. Valverde pun memasukkan Malcom untuk menggantikan Ivan Rakitic.
Liverpool merespon dengan memasukkan Joe Gomez menggantikan Origi.
Barca berusaha mengurung pertahanan Liverpool di sisa
pertandingan. Sayang upaya mereka tak berhasil menghadirkan gol. Skor 4-0 untuk
kemenangan Liverpool pun menjadi hasil akhir laga ini.
CILACAP - Tujuh buaya yang diduga dari muara Sungai Citanduy, Kota Pangandaran, memasuki perairan Cilacap. Hal itu membuat masyarakat pesisir waspada dan siaga.
Koordinator Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) Nusakambangan Cilacap Tarmuji mengatakan, sebenarnya kabar buaya masuk perairan Cilacap sudah diketahui sejak beberapa hari lalu. Tetapi kabar tersebut baru bisa dipastikan Minggu (12/5/2019) sekitar pukul 04.00, saat anggota MMP Nusakambangan melihat langsung buaya muara. Pada video dan poto yang beredar, buaya muara terlihat sedang bergerak ke arah Dermaga Khusus PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (dulu PT Holcim Indonesia Tbk, red) yang berada di dekat Dermaga Wijayapura. Pada video terlihat seekor buaya muara sedang berenang di perairan antara Pulau Nusakambangan dan Kota Cilacap.
Demikian pula dalam foto yang diambil dari atas perahu ke arah Dermaga Khusus PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, terlihat seekor buaya yang sedang berenang di perairan sekitar Nusakambangan. "Buaya bergeser ke Cilacap dan masuk ke muara Teluk Penyu dan Segara Anakan. Menurut laporan anggota kami yang ada di Kampung Laut, ada tujuh buaya," ucap Tarmuji, Minggu (12/5). Dia memperkirakan, buaya muara berasal dari muara Sungai Citanduy, Kota Pangandaran, Jawa Barat. Di Pangandaran, kemunculan buaya sudah menjadi perbincangan. Buaya yang terlihat saat ini sudah menyebar dan berkeliaran ke Kampung Laut, hingga "jongoran" Teluk Penyu dekat Benteng Pendem. Tarmuji yang juga Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang mengimbau nelayan di sekitar Bengawan Donan, Kutawaru, Kampung Laut, dan Sentolo Kawat, Cilacap, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap buaya muara. Dia mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kemunculan buaya muara ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Seksi Konservasi II Wilayah II Pemalang-Cilacap Resor Konvervasi Wilayah Cilacap. "Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut. Rencananya Senin (13/5), kami akan melakukan penyisiran bersama BKSDA," tandasnya. Sementara itu, Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto melalui Kasat Pol Air AKP Huda Safi’i menuturkan, satuan Pol Air sudah melalukan koordinasi dengan KSOP untuk melaksanakan patroli peraian. Serta upaya penangkapan dengan karantina hewan, serta memasang rambu rambu adanya buaya di area perairan Holcim dan lingkungan masyarakat. ”Seluruh masyarakat dan nelayan diharapkan untuk selalu berhati hati terhadap buaya muara serta waspada,” ungkap Huda. (nas/sus)
CILACAP- Jalan di Kecamatan Kroya, Adipala hingga Kesugihan,
Cilacap relatif ramai. Kendaran bermotor lalu lalang berganti. Namun,
ratusan penghayat dari berbagai desa seperti Desa Pekuncen, Pesanggrahan
Kecamatan Kroya, dan Desa Jepara Wetan Kecamatan Binangun memilih berjalan kaki
puluhan kilometer.
Lebih dari 300 orang berjalan melintasi
jalanan datar serta perbukitan menuju ke Desa Pekuncen. Mereka berjalan antara
30 hingga 50 km. Mereka juga membawa berbagai macam hasil bumi seperti beras
dan sayur-sayuran.
Mereka adalah masyarakat Adat Tradisi
Anak Putu (ATAP) Bonokeling. Mereka tengah menjalani ritual Punggahan atau
serangkaian lelaku bekten (ziarah) keturunan dan pengikut ajaran Penembahan
Bonokeling ke pepunden.
Tempat yang dituju ialah di Komplek
Cagar Budaya Makam Bonokeling di Pakuncen Kabupaten Banyumas. Ritual Punggahan
rencananya dihelat pada Jumat besar terakhir menjelang Ramadan, antara 24
hingga 29 April.
Di beberapa titik, warga Bonokeling beristirahat
di tempat yang telah ditentukan, salah satunya adalah Pasar Kesugihan, Cilacap.
"Ini adalah laku ritual yang harus
dijalankan. Sebuah tradisi yang harus dijaga. Jadi berangkat ke Pekuncen sehari
dengan berjalan kaki pada Kamis (24/4/2019), kemudian hari kedua yakni pada
Jumat (25/4) adalah ritual unggah unggahan," kata Sunardi Kunthang, Ketua
ADAT Desa Kalikudi.
Dia mengatakan, peziarah terbagi menurut
jenis kelamin, pangkat, kedudukan, dan usia. Mereka baik muda, tua, laki-laki
dan perempuan. Mereka membawa bekal yang nantinya bakal dimasak di Panembahan
Bonokeling untuk dimakan bersama dengan ribuan peziarah lain yang berdatangan
dari berbagai daerah. "Bakul-bakul tersebut dibawa untuk dimasak di sana.
Isinya beras, sayur-sayuran dan perlengkapan makan lainnya," ujarnya.
Para penghayat ini menggunakan pakaian
adat Jawa. Laki-laki menggunakan kain seperti sarung dan iket kepala. Sedangkan
perempuan menggunakan jarit dan bagian atasnya ada yang menggunakan kemben atau
baju Jawa. "Ritual ini selalu dilakukan setiap tahunnya . Menjelang bulan
Ramadan. Berjalan kaki tandanya kita kembali ke bumi," kata Sunardi.
Setelah sampai di Desa Pekuncen,
Jatilawang, kaum adat Bonokeling beristirahat di rumah-rumah Bedogol atau para
tetua adat. Kemudian di kompleks makam Kyai Banokeling, mereka melakukan
ritual ziarah ke sejumlah makam. Utamanya adalah makam Kyai Bonokeling.
Sebelum masuk ke makam, mereka antre
berjalan secara rapi. "Dalam prosesi ziarah, mereka harus melepas alas
kaki. Artinya tidak lain adalah bagaimana menyatukan diri dengan alam,"
ujarnya.
Setelah rampung prosesi ziarah, dia
mengatakan, seluruh anggota Komunitas Adat Bonokeling makan bersama di kompleks
dalam makam. Dan hari selanjutnya mereka kembali lagi ke rumahnya
masing-masing. Tetap jalan dengan jalan kaki. (ray)
PLTU 2 Jawa Tengah berdiri di atas tanah kokon yang dimiliki oleh Tentara Nasional IndonesiaAngkatan Darat (TNI AD), berlokasi di desa Karangkandri, kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, sekitar 10 kilometer ke arah timur dari pusat kota Cilacap. Pembangkit listrik ini memiliki memiliki kapasitas sebesar 2 x 300 (600) megawatt dengan bahan bakar berupa batubara yang masuk ke dalam interkoneksi Jawa-Bali yang penyalurannyaa dilakukan oleh pusat penyaluran beban gandul, Cinere, Jawa Barat. Adapun kontraktor yang kali pertama membangun adalah PT Sumber Segara Primadaya (S2P) bersama Chenda Enginering dari China.
Secara komersial, PLTU Karangkandri beroperasi sejak Februari2006 untuk unit 1 (pertama) yang pengoperasiannya diresmikan kali pertama oleh presidenRepublik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, November 2006.[3]
Secara kepemilikan, PLTU Karangkandri merupakan perusahaan pembangkit listrik yang dimiliki swasta yaitu PT Sumber Segara Primadaya yang merupakan patungan dari PT Pembangkit Listrik Jawa Bali (anak perusahaan PLN) dengan saham 49% dan PT Sumberenergi Sakti Prima dengan saham sebesar 51%.
Pada tahun 2015 Kabupaten Cilacap juga akan kembali ditempati oleh pambangunan pembankit listrik tenaga uap terbesar di dunia, berlokasi di kecamatan Adipala, di atas lahan milik TNI dan Polri dengan investasi sebesar Rp. 90 triliun. Kontraktor yang menangani masih tetap, PT Jawa Energi. Sampai sekarang, proses pembangunan tersebut masih menunggu selesainya perizinan.[4][5]
Esih pada kaya kiye mbok lur? Entah mengapa semenjak bulan Ramadhan jumlah orang yang melakukan aktivitas pagi semakin meningkat dari hari biasanya.Terkait, mereka yang berjalan jalan di pagi hari setelah sholat Subuh. Kok tau sih kalau mereka habis sholat Subuh? Iya, itu lho . Lihat saja! Sarung masih dipakai di leher, mukena masih dipakai di badan. Berjalan-jalan di pagi hari setelah sholat Subuh memang bukan hal yang buruk. Selain menyehatkan badan, udara pagi hari sangat sejuk dan minim polusi. Eh tapi, ada alasan lain di balik kegiatan ini. Survei membuktikan sebagian besar anak muda melakukan aktivitas jalan setelah sholat Subuh biasanya memiliki tujuan mendapat kenalan baru. Entah si tetangga sebelah yang kece itu atau gadis seberang desa yang anggun.(Rzy/red)
KESUGIHANNEWS, KARANGKANDRI-Penyakit demam berdarah (DB) menyerang warga di Desa Karangkandri Kecamatan Kesugihan Cilacap. Tercatat sampai Ahad (12/5), penderita penyakit DB mencapai 10 orang.
DB sebelumnya menyerang 6 RT di Wilayah RW 02 Desa Karangkandri. Diskes setempat belum menyatakan DB di daerahnya sebagai kejadian luar biasa.
Kepala Desa Karangkandri Kecamatan Kesugihan bersama masyarakat dan dibantu salah satu Partai Politik melakukan Pencegahan, Pengendalian, dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dengan fogging di sejumlah wilayah. Kepala Desa Karangkandri, Ridwanullah mengatakan, penderita DB sudah bertambah tujuh orang lagi dalam sepekan.
“Sudah bertambah tujuh orang, jadi tercatat 10 orang warga dan belum lagi yang tidak tercatat,” katanya.(12/05)
Beberapa warga yang positif menderita DB dirawat pada beberapa titik pengobatan. Di Klinik Afdila Menganti 3 orang, Klinik Darus Syifa Slarang 1 orang, RS Fatimah Cilacap 1 orang dan beberapa warga yang belum melaporkan diri.
Menurut warga kejadian DB yang menimpa warga Karangkandri belum ada tanggapan dari pihak terkait.
"Kejadian seperti ini harusnya sudah menjadi kejadian luar biasa, dan dapat perhatian dari pihak kesehatan"kata Sholihun(Warga Karangkandri)
Inisiatif warga bersama pemerintah Desa Karangkandri, meminta bantuan pada salah satu Partai Politik untuk dilakukan Fogging. Mengingat banyaknya warga yang terserang DB dan antisipasi ada warga lain yang terkena DB. (Rzy/red)