CILACAP - Tujuh buaya yang diduga dari muara Sungai Citanduy, Kota Pangandaran, memasuki perairan Cilacap. Hal itu membuat masyarakat pesisir waspada dan siaga.
Koordinator Masyarakat Mitra Polisi Kehutanan (MMP) Nusakambangan Cilacap Tarmuji mengatakan, sebenarnya kabar buaya masuk perairan Cilacap sudah diketahui sejak beberapa hari lalu. Tetapi kabar tersebut baru bisa dipastikan Minggu (12/5/2019) sekitar pukul 04.00, saat anggota MMP Nusakambangan melihat langsung buaya muara.
Pada video dan poto yang beredar, buaya muara terlihat sedang bergerak ke arah Dermaga Khusus PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (dulu PT Holcim Indonesia Tbk, red) yang berada di dekat Dermaga Wijayapura. Pada video terlihat seekor buaya muara sedang berenang di perairan antara Pulau Nusakambangan dan Kota Cilacap.
Demikian pula dalam foto yang diambil dari atas perahu ke arah Dermaga Khusus PT Solusi Bangun Indonesia Tbk, terlihat seekor buaya yang sedang berenang di perairan sekitar Nusakambangan.
"Buaya bergeser ke Cilacap dan masuk ke muara Teluk Penyu dan Segara Anakan. Menurut laporan anggota kami yang ada di Kampung Laut, ada tujuh buaya," ucap Tarmuji, Minggu (12/5).
Dia memperkirakan, buaya muara berasal dari muara Sungai Citanduy, Kota Pangandaran, Jawa Barat. Di Pangandaran, kemunculan buaya sudah menjadi perbincangan. Buaya yang terlihat saat ini sudah menyebar dan berkeliaran ke Kampung Laut, hingga "jongoran" Teluk Penyu dekat Benteng Pendem.
Tarmuji yang juga Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang mengimbau nelayan di sekitar Bengawan Donan, Kutawaru, Kampung Laut, dan Sentolo Kawat, Cilacap, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap buaya muara.
Dia mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kemunculan buaya muara ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Seksi Konservasi II Wilayah II Pemalang-Cilacap Resor Konvervasi Wilayah Cilacap.
"Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut. Rencananya Senin (13/5), kami akan melakukan penyisiran bersama BKSDA," tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto melalui Kasat Pol Air AKP Huda Safi’i menuturkan, satuan Pol Air sudah melalukan koordinasi dengan KSOP untuk melaksanakan patroli peraian. Serta upaya penangkapan dengan karantina hewan, serta memasang rambu rambu adanya buaya di area perairan Holcim dan lingkungan masyarakat.
”Seluruh masyarakat dan nelayan diharapkan untuk selalu berhati hati terhadap buaya muara serta waspada,” ungkap Huda. (nas/sus)
"Buaya bergeser ke Cilacap dan masuk ke muara Teluk Penyu dan Segara Anakan. Menurut laporan anggota kami yang ada di Kampung Laut, ada tujuh buaya," ucap Tarmuji, Minggu (12/5).
Dia memperkirakan, buaya muara berasal dari muara Sungai Citanduy, Kota Pangandaran, Jawa Barat. Di Pangandaran, kemunculan buaya sudah menjadi perbincangan. Buaya yang terlihat saat ini sudah menyebar dan berkeliaran ke Kampung Laut, hingga "jongoran" Teluk Penyu dekat Benteng Pendem.
Tarmuji yang juga Ketua Kelompok Nelayan Pandanarang mengimbau nelayan di sekitar Bengawan Donan, Kutawaru, Kampung Laut, dan Sentolo Kawat, Cilacap, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap buaya muara.
Dia mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kemunculan buaya muara ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Tengah Seksi Konservasi II Wilayah II Pemalang-Cilacap Resor Konvervasi Wilayah Cilacap.
"Kami masih menunggu instruksi lebih lanjut. Rencananya Senin (13/5), kami akan melakukan penyisiran bersama BKSDA," tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Cilacap AKBP Djoko Julianto melalui Kasat Pol Air AKP Huda Safi’i menuturkan, satuan Pol Air sudah melalukan koordinasi dengan KSOP untuk melaksanakan patroli peraian. Serta upaya penangkapan dengan karantina hewan, serta memasang rambu rambu adanya buaya di area perairan Holcim dan lingkungan masyarakat.
”Seluruh masyarakat dan nelayan diharapkan untuk selalu berhati hati terhadap buaya muara serta waspada,” ungkap Huda. (nas/sus)